Erika Carlina, selebgram sekaligus artis pendatang baru, menunjukkan komitmen luar biasa dalam mempersiapkan dirinya untuk peran yang cukup menantang dalam film horor Pengantin Setan. Tidak hanya fokus pada akting, namun Erika yang memeluk agama Katolik ini juga memilih untuk mempelajari agama Islam demi mendalami karakternya dengan lebih maksimal.
Mengungkapkan tantangannya, Erika mengaku bahwa peran ini cukup berat, terutama mengingat mayoritas penonton di Indonesia adalah pemeluk agama Islam. “Challenging banget! Aku tuh belum siap loh, karena kan mayoritas penonton beragama Islam. Aku nggak mau sampai nantinya saat beradegan aku jadi salah-salah gitu kan di mata penonton,” ungkapnya dengan tulus.
Sebagai persiapan, Erika memutuskan untuk mempelajari pelafalan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Ia ingin memastikan bahwa dirinya benar-benar total dalam memerankan tokoh Echa. “Dari pengucapannya, pelafalannya, dan lainnya. Jadi jangan sampai aku main-main di sini,” ujarnya. Keinginannya untuk memberikan yang terbaik terbukti ketika ia berhasil melakukan adegan yang melibatkan pelafalan Al-Qur’an dengan baik, meskipun tidak sering muncul dalam adegan tersebut.
Selain itu, Erika juga harus memainkan beberapa adegan kerasukan serta melakukan rukiah, yang semakin menambah tantangan bagi aktris yang lahir pada 1993 ini. Sutradara film Pengantin Setan, Azhar ‘Kinoi’ Lubis, memberikan apresiasi terhadap usaha Erika dalam mendalami perannya, terutama dalam melafalkan ayat-ayat suci. “Pernah nanya pas reading, hafal Al-Fatihah nggak? Jadi mungkin proses belajarnya sosial ya. Saya rasa sih ini pencapaian Erika,” katanya.
Pengantin Setan sendiri diangkat dari kisah nyata Echa, yang pernah dipublikasikan dalam podcast RJL5. Film ini menceritakan tentang gangguan mimpi yang dialami Echa, di mana sosok laki-laki tampan sering hadir dalam tidurnya, yang akhirnya berdampak pada hubungan harmonisnya dengan sang suami.
Dalam film yang penuh misteri dan ketegangan ini, Erika Carlina beradu akting dengan sejumlah aktor dan aktris ternama, di antaranya Emir Mahir, Ruth Marini, Wafi Zihan, Akfie Afandi, dan Ence Bagus.