Banjir Batang: Kerusakan Meluas dan Ribuan Warga Terdampak

Banjir besar melanda Kabupaten Batang, Jawa Tengah, pada Senin malam (20/1/2025), mengakibatkan kerusakan signifikan pada infrastruktur dan ribuan warga terdampak. Menurut laporan terkini dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, genangan air sudah mulai surut sejak Selasa (21/1) pukul 22.49 WIB, namun dampak kerusakan masih menjadi perhatian serius.

Hujan deras yang mengguyur wilayah selatan Kabupaten Batang pada Senin sore (20/1) menyebabkan rusaknya enam jembatan di berbagai lokasi. Selain itu, lima rumah warga mengalami kerusakan berat, dan lebih dari 7.000 warga terdampak secara langsung.

Warga Mengungsi dan Infrastruktur Rusak

Bencana ini melanda 10 kecamatan, termasuk Kecamatan Bawang, Reban, Subah, Tersono, dan Wonotunggal. Akibatnya, sebanyak 130 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 500 orang terpaksa mengungsi. Dua warga yang sempat hanyut berhasil diselamatkan dan saat ini mendapatkan perawatan medis. Selain itu, dua korban luka-luka dirujuk ke RSUD Limpung untuk penanganan lebih lanjut.

Kerusakan yang tercatat meliputi enam jembatan, lima rumah rusak berat, tujuh rumah terdampak, satu objek wisata, satu pembangkit listrik tenaga hidro, serta satu ruas jalan yang tertutup material banjir.

Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan. “Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi di wilayah Jawa Tengah pada 23-24 Januari 2025,” ujarnya dalam sebuah pernyataan resmi.

Ia juga menekankan pentingnya langkah mitigasi bencana, seperti membersihkan drainase, mengecek kondisi tanggul, dan mengaktifkan rencana kesiapsiagaan keluarga. Langkah-langkah ini diharapkan dapat meminimalkan dampak dari potensi bencana susulan.

Pemerintah Fokus pada Penanganan dan Pemulihan

BPBD Kabupaten Batang terus melakukan pendataan dan berkoordinasi untuk menangani dampak bencana. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, dijadwalkan mengunjungi wilayah terdampak pada Rabu (22/1) guna memastikan proses penanganan berjalan dengan baik.

“Masyarakat perlu terus meningkatkan kesiapsiagaan dan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mencegah dampak yang lebih besar di masa depan,” ungkapnya.

Bencana ini menjadi pengingat bahwa mitigasi dan kesiapsiagaan adalah langkah kunci dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem di wilayah rawan bencana seperti Jawa Tengah.

Leave a Comment