Paul McCartney Kritik Kebijakan Hak Cipta AI, Sebut Seniman Terancam Dirampas Karyanya

Musisi legendaris Paul McCartney mengungkapkan kekhawatirannya terhadap usulan perubahan undang-undang hak cipta di Inggris yang akan memungkinkan perusahaan teknologi memanfaatkan karya seniman untuk melatih model kecerdasan buatan (AI). Dalam wawancara dengan BBC pada Minggu (26/1), mantan personel The Beatles ini menyoroti dampak negatif kebijakan tersebut terhadap kreativitas dan hak seniman.

McCartney, yang kini berusia 82 tahun, menyebut kebijakan ini dapat “merampok” para kreator dari hasil kerja keras mereka. Ia mengungkapkan keprihatinannya bahwa generasi muda yang menciptakan karya-karya indah dapat kehilangan hak dan penghargaan atas kreasi mereka.

“Ada pria dan perempuan muda yang muncul, dan mereka menulis lagu yang indah, tetapi mereka tidak memilikinya. Siapa pun bisa merampasnya,” ujar McCartney. Ia juga menegaskan bahwa imbalan seharusnya diberikan kepada pencipta karya, bukan pihak lain yang memanfaatkan hasil kreativitas mereka.

Pemerintah Inggris, yang dipimpin oleh Partai Buruh, tengah menjajaki kebijakan untuk menjadikan negara tersebut pemimpin global dalam pengembangan teknologi AI. Salah satu langkahnya adalah memungkinkan perusahaan teknologi mengakses karya kreator untuk melatih model AI, kecuali kreator memilih untuk keluar dari skema tersebut.

Namun, McCartney mendesak pemerintah untuk memastikan perlindungan bagi para seniman. “Jika Anda mengajukan rancangan undang-undang, pastikan Anda melindungi para pemikir kreatif, seniman kreatif, atau Anda tidak akan mendapatkan mereka,” katanya.

Isu ini mencerminkan kekhawatiran yang lebih luas di kalangan musisi dan seniman. Pada April 2024, sejumlah nama besar seperti Billie Eilish, Pearl Jam, dan Nicki Minaj menandatangani surat terbuka yang mengkritik penggunaan AI secara tidak bertanggung jawab. Mereka menyebutnya sebagai “serangan terhadap kreativitas manusia” yang harus segera dihentikan.

Seiring dengan semakin luasnya penggunaan teknologi AI dalam berbagai industri, termasuk hiburan, perdebatan mengenai dampaknya terhadap hak cipta dan masa depan kreativitas manusia terus berlanjut.

Leave a Comment