Pandji Pragiwaksono Sindir Polemik Patwal: “Berkas Saja Dikawal, Kalau Raffi Ahmad Mungkin Pakai Tank!”

Pandji Pragiwaksono Sindir Polemik Patwal: “Berkas Saja Dikawal, Kalau Raffi Ahmad Mungkin Pakai Tank!”

Komika ternama, Pandji Pragiwaksono, angkat bicara terkait insiden petugas patroli dan pengawalan (Patwal) yang dinilai arogan saat membuka jalan untuk mobil dinas berpelat RI 36. Polemik ini sebelumnya memicu perbincangan hangat di media sosial, terutama setelah muncul klaim bahwa mobil tersebut hanya membawa berkas.

“Menurut pengakuan Raffi Ahmad, saat itu tidak ada Raffi Ahmad di dalam mobil tersebut. Adanya berkas,” ujar Pandji melalui kanal YouTube-nya pada Jumat, 24 Januari 2025.

Berkas Dikawal Patwal, Publik Bertanya-Tanya

Pendiri komunitas Stand Up Comedy Indonesia ini mengungkapkan keheranannya atas situasi tersebut. Baginya, sangat tidak masuk akal jika berkas saja mendapatkan pengawalan sedemikian rupa.

“Ini jadi pertanyaan besar. Kalau berkas doang dikawal Patwal, nggak ada Raffi Ahmad-nya, terus pakai Patwal segala. Nah, gimana kalau ada Raffi Ahmad di dalamnya? Jangan-jangan pakai tank?” ucap Pandji dengan nada menyindir.

Sorotan terhadap Pengaruh Raffi Ahmad

Pandji juga menyentil pengaruh besar Raffi Ahmad yang seolah mampu melibatkan fasilitas negara untuk urusan yang dinilai tidak terlalu mendesak. Sindirannya ini sontak menarik perhatian warganet, yang menilai insiden tersebut sebagai bentuk ketidakadilan dalam penggunaan fasilitas publik.

Sejumlah netizen ikut melontarkan kritik. “Pengawalan begini harusnya buat keadaan darurat, bukan untuk hal seperti ini,” tulis akun @ind****. Ada juga yang menyindir dengan nada humor, “Bisa jadi nanti ada helikopter buat jemput berkas Raffi Ahmad,” komentar akun @dea****.

Patwal dan Polemik di Mata Publik

Penggunaan Patwal dalam situasi seperti ini kerap menjadi perdebatan di Indonesia. Publik mempertanyakan urgensi pengawalan bagi mobil dinas yang tidak membawa pejabat, terlebih jika hanya untuk keperluan pribadi. Banyak pihak berharap agar aturan penggunaan fasilitas seperti Patwal lebih ditegakkan dan transparan.

Penutup

Sindiran Pandji Pragiwaksono menjadi refleksi atas kekhawatiran masyarakat terkait penggunaan fasilitas negara secara berlebihan. Polemik ini diharapkan dapat menjadi pelajaran penting, agar ke depannya, penggunaan Patwal benar-benar sesuai dengan aturan dan kebutuhan.