Beda Pandangan Desy Ratnasari dan Sarwendah Soal Operasi Plastik, Ruben Onsu Singgung Kecantikan Alami

Beda Pandangan Desy Ratnasari dan Sarwendah Soal Operasi Plastik, Ruben Onsu Singgung Kecantikan Alami

Desy Ratnasari dan Sarwendah Tan menunjukkan pandangan yang bertolak belakang terkait operasi plastik. Dalam sebuah podcast bersama Ruben Onsu pada 21 Maret 2024, Desy mengungkapkan alasannya memilih untuk tidak menjalani tindakan tersebut, meski penampilannya berubah seiring bertambahnya usia.

Desy Ratnasari: “Syukur Adalah Kunci Utama”

Dalam perbincangan itu, Ruben Onsu memuji kecantikan alami Desy Ratnasari, yang tampak tetap memukau meski tanpa intervensi medis. Pujian tersebut membuat Desy tersenyum, kemudian ia menjelaskan prinsip yang diajarkan keluarganya sejak kecil.

“Saya diajarkan oleh ibu dan nenek saya bahwa hal terpenting adalah menerima apa yang sudah diberikan oleh Tuhan. Syukur itu yang paling baik. Kalau kamu tidak menerima, berarti kamu kufur, dan kalau kamu kufur, azab yang nanti akan datang dalam hidupmu,” jelas Desy dengan tegas.

Ia menambahkan bahwa selain tidak ingin merubah ciptaan Tuhan, operasi plastik juga membutuhkan perawatan jangka panjang yang rumit. “Kalau buatan manusia pasti akan menghadirkan anggaran untuk maintenance. Tapi kalau bikinan Tuhan itu tidak merepotkan. Misalnya, bulu mata copot, tumbuh lagi,” tuturnya dengan candaan ringan.

Sarwendah: Operasi untuk Penampilan yang Lebih Baik

Berbeda dengan Desy, Sarwendah memilih melakukan operasi plastik untuk memperbaiki penampilannya. Setelah melalui proses yang cukup berat, termasuk gugatan cerai dari Ruben Onsu, mantan personel Cherrybelle ini menjalani operasi kantung mata di Korea Selatan.

Keputusannya ini menuai beragam reaksi dari publik, tetapi Sarwendah tetap teguh pada pilihannya. Ia percaya bahwa setiap orang memiliki kebebasan untuk menentukan apa yang terbaik bagi diri mereka sendiri, termasuk dalam hal penampilan.

Perdebatan Soal Kecantikan Alami vs. Intervensi Medis

Perbedaan pandangan antara Desy dan Sarwendah mencerminkan dua pendekatan berbeda terhadap kecantikan: menerima apa adanya sebagai bentuk syukur, atau memanfaatkan teknologi medis untuk mencapai penampilan yang diinginkan.

Di tengah perbincangan tersebut, Ruben Onsu berusaha menyeimbangkan opini dengan menyampaikan bahwa setiap individu memiliki hak untuk menentukan pilihan terbaik bagi dirinya, selama itu membuat mereka merasa nyaman dan percaya diri.