
Terungkap! Sosok Pria Santai Main HP Saat Antok Eksekusi dan Mutilasi Uswatun di Hotel
Kasus pembunuhan disertai mutilasi yang dilakukan Rohmad Tri Hartanto alias Antok (33) terhadap Uswatun Khasanah (29) semakin mengerikan. Fakta baru terungkap, ada sosok pria lain yang berada di lokasi saat eksekusi berlangsung.
Dari rekaman CCTV hotel di Kediri, sosok pria berbaju hitam dan bercelana pendek itu terlihat duduk santai di depan kamar 301. Ia tampak asyik memainkan ponselnya saat Antok masuk ke kamar hotel pada Senin dini hari, 20 Januari 2025.
Beberapa jam kemudian, pria tersebut masih berada di tempat yang sama ketika Antok keluar dari kamar dengan membawa koper merah berisi potongan tubuh korban.
Pria Misterius Diduga Bantu Pembuangan Mayat
Sosok pria yang diduga berinisial MAN itu diyakini memiliki keterlibatan dalam pembuangan jenazah Uswatun. Direktur Ditreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Farman, mengungkapkan bahwa pria tersebut adalah kerabat dari tersangka.
“Berdasarkan CCTV, ada dua orang di situ. Satu tersangka RTH alias A, satu lagi sudah kita amankan dan kita periksa untuk mendalami perannya,” ungkap Farman, dikutip dari YouTube KompasTV.
Hasil penyelidikan mengungkap bahwa MAN membantu Antok membawa jasad korban ke rumah kosong milik neneknya di Tulungagung. Dari rumah itu, jenazah kemudian dibawa ke berbagai lokasi untuk dibuang secara bertahap.
Jasad Korban Dibuang di Tiga Kabupaten
Setelah menginap semalam di rumah kosong, potongan tubuh korban mulai dibuang pada tanggal 21 Januari 2025.
- Koper merah berisi tubuh ditemukan di Ngawi
- Potongan kepala dibuang ke Trenggalek
- Bagian tangan dan kaki disebar di Ponorogo
Bahkan, Antok sempat membawa kembali kepala korban yang sebelumnya hendak dibuang. Alasannya, ia takut menimbulkan kecurigaan karena ada pengendara motor yang melintas saat ia berusaha membuangnya.
Motif Pembunuhan: Cemburu dan Sakit Hati
Dari hasil pemeriksaan polisi, motif utama pembunuhan ini adalah cemburu dan sakit hati.
Antok yang mengaku sebagai suami siri Uswatun murka setelah mengetahui korban membawa pria lain ke dalam kosnya. Selain itu, korban sering meminta uang kepada tersangka.
“Pada tanggal 19 Januari, tersangka sudah menyiapkan uang Rp1 juta untuk diberikan ke korban karena sudah ada chat sebelumnya,” jelas Farman.
Namun, yang lebih mengejutkan, tersangka sakit hati karena korban mengucapkan doa buruk untuk anak perempuannya.
“Korban pernah mengatakan bahwa anak tersangka akan menjadi PSK saat besar nanti. Bahkan, korban meminta agar tersangka menghilangkan anaknya,” ungkap Farman.
Dibunuh dengan Cara Dicekik, Lalu Dimutilasi
Sebelum dibunuh, keduanya sempat cekcok di dalam kamar hotel.
Pada puncaknya, Antok mencekik Uswatun hingga tewas. Setelah korban tidak bernyawa, tersangka panik dan memutuskan untuk memutilasi jasadnya agar bisa dimasukkan ke dalam koper.
“Awalnya korban dimasukkan utuh ke dalam koper, tapi karena tidak muat, akhirnya dimutilasi, diawali dari kepala, lalu kaki dan betis,” terang Farman.
Tersangka kemudian membawa potongan tubuh korban dan membuangnya di lokasi yang berbeda-beda untuk menghilangkan jejak.
Kasus ini masih terus didalami, termasuk peran MAN yang diduga ikut membantu dalam proses pembuangan jenazah.